MENGEJAR MIMPI
Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin
Catatan ini terinspirasi oleh Pa Dadang
Disusn Oleh :
AHMAD SUTISNA
(120 940 3005)
Manajemen Dakwah
Fakultas dakwah dan Komunikasi
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
Pengantar
Menggapai sukses pribadi dan kelompok merupakan perjalanan hidup
panjang yang penuh dengan cobaan dan kekeliruan. Catatan ini merupakan kisah
perjalanan hidup pibadi penulis dan impian-impian penulis yaitu “Jika Aku
Menjadi Seorang Pemimpin”, banyak pelajaran-pelajaran hidup yang
penulis lalui dan semoga catatan sederhana ini dapat menjadi dorongan yang
memotivasi penulis untuk selalu berada pada tahapan tujuan-tujuan yang di
cita-citakan oleh penulis dalam mengejar impian-impiannya.
Teringat sebuah hadis Rasulallah yang mengatakan bahwa : “ Setiap
dari kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang
kepemimpinannya.” Terdapat pula sebuah hadis yang mengatakan bahwa wajibnya
menunjuk seorang pemimpin diantara tiga orang yang melakukan perjalanan.” Dari
kutipan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap orang adalah pemimpin
baik pemimpin masyarakat maupun pemimpin bagi dirinya sendiri dan kelak
kepemimpinannya tersebut akan dipertanggung jawabkan di kemudian hari. Oleh
karena itu Pemimpin mempunyai tugas yang sangat berat yaitu untuk
mensejahterakan anggotanya. Maka sudah menjadi seharusnya seorang pemimpin dapat
menaungi anggotanya dan mengatasi permasalahan intern anggotanya juga dapat
memfasilitasi penyaluran potensi-potensi yang dimiliki oleh bawahannya tersebut.
Catatan sederhana ini disusun sebagai pemenuhan salah satu tugas
mata kuliah Kepemimpinan Islam,yang berisikan tentang bagaimana Jika Aku
Menjadi Seorang Pemimpin,dalam catatan ini ditambahkan dengan kata-kata
bijak dari para tokoh sebagai motivasi bagi penulis, semoga catatan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah semata, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
pembaca demi perbaikan di kemudian hari.
” Mulailah
setiap hari dengan pemikiran yang memberikan inspirasi” (Anonim)
Bandung,
Desember 201
Penulis
1
Pada Mulanya...
Pada mulanya, 21
tahun yang lalu saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana di sebuah desa
yang katanya dulu penduduknya masih sedikit, tepatnya yaitu di Desa Cijantung
Kabupaten Purwakarta. Seorang bayi laki-laki kecil mungil terlahir tanpa
sehelai benangpun menutupinya, dengan lumuran darah nipas seorang ibu dan
ari-ari yang masih menempel pada pusarnya, saya hanya bisa menangis dan
menangis tanpa tahu harus berbuat apa di kala itu. ketika itu saya hanya pasrah
meratapi dunia yang baru saja dijajaki, dunia yang akan membuat manusia dengan
berbagai macam sifat, karakter dan kepribadian seorang manusia. Dunia yang akan
melahirkan seorang pecundang, pemberani bahkan seorang pemimpin.
Sudah menjadi
kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya, mau diapakan anak tersebut
tergantung kepada kedua orang tuanya, karena anak adalah dambaan hati dan
belahan jantung setiap orang tua, setiap anak selalu ditunggu-tunggu
kehadiranya di tengah keluarga dan tentu setiap orang tua menginginkan
anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang berguna bagi keluarga, masyarakat dan
bangsa. Oleh karena itu ketika saya berusia lima tahun saya dimasukan ke sebuah
Taman Kanak-kanak oleh orang tua saya, agar kelak saya menjadi anak yang
berguna. Usia tujuh tahun saya mulai memasuki Sekolah Dasar (SD) tepatnya SDN
Sukatani, di sekolah dasar itulah saya mulai diajarkan menulis,menggambar dan
berhitung juga dikenalkan pada yang namanya Cita-cita.
Enam tahun lamanya saya menempuh bangku Sekolah Dasar dengan
prestasi yang cukup membahagiakan, karena dari mulai kelas 1 sampai kelas 6
saya menduduki peringkat pertama setiap tahunnya. Namun sayangnya ketika
kelulusan terakhir prestasi saya menurun menjadi peringkat ke-3, penurunan
prestasi tersebut sepertinya sengaja saya lakukan karena sikap iri saya pada
teman-teman saya yang prestasinya di bawah saya namun selalu dibelikan mainan
dan apapun permintaannya selalu diusahakan berbeda dengan saya, yang tidak
diberikan apapun oleh kedua orang tua saya walaupun saya selalu menduduki
peringkat pertama. Tapi saya sadar akan kondisi ekonomi keluarga saya yang
kurang mencukupi, dan sayapun terancam tidak bisa melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama alasanya karena kondisi ekonomi.
Dengan semangat
dan keinginan yang mantap untuk melanjutkan sekolah, saya meyakinkan kedua
orang tua saya agar bisa melanjutkan sekolah. Dengan mantap saya bilang “Bu,
izinkan saya melanjutkan sekolah, insyaAllah saya akan berusaha untuk hidup
mandiri”. Dengan nada terharu dan linangan air mata akhirnya ibu sayapun
mengizinkan saya untuk melanjutkan sekolah.
“Kenyataan apa pun yang ada di hadapan kita tidaklah
sepenting bagaimana sikap kita menghadapinya, karena sikap tersebut akan
menentukan keberhasilan atau kegagalan kita.” (Norman Vincent Peale)
2
Cita-Citaku...
Waktu masih duduk
di bangku sekolah dasar aku bercita-cita ingin menjadi pilot, karena kebanyakan
teman saya bercita-cita menjadi seorang pilot katanya agar bisa mengelilingi
dunia. Dengan harapan Mudah-mudahan suatu saat nanti aku bisa mengelilingi
dunia, belajar pengetahuan dari negara-negara lain dan meninggalkan hiruk pikuk
negri ini yang sudah tak karuan. Menjadi seorang pilot memiliki tanggung jawab
yang sangat besar dan berhubungan dengan nyawa dirinya juga orang lain, seorang
pilot adalah pemimpin bagi para penumpangnya. Sampai tidaknya ke tempat tujuan
tergantung pada kepemimpinan pilot tersebut. Pilot juga menjadi tumpuan
kehidupan para penumpangnya ketika melakukan penerbangan sebelum berlandas ke
tempat tujuan. Tapi cita-cita waktu kecilku tersebut kandas di tengah jalan
sebelum pesawat turun landas di tempat tujuan karena saya tidak berminat lagi
menjadi seorang pilot, ketika banyak pilot-pilot di Negeri ini banyak yang
berjatuhan.
Cita-citaku
berubah ketika aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan aku
ingin menjadi seorang pengusaha waktu itu. Kenapa aku bercita-cita ingin
menjadi seorang pengusaha karena pada usia yang masih relatif remaja aku sudah
mulai mencoba hidup mandiri dengan menjadi kuli panggul di sebuah pasar dan berjualan
kantong keresek, dengan pekerjaan seperti itulah aku bisa melanjutkan sekolah
walaupun aku salah satu siswa yang mendapatkan beasiswa sampai pendidikan akhir
di SMP tapi saya tidak mengandalkan hasil beasiswa saja, karena hasil beasiswa
hanya memenuhi untuk biaya sekolah saja sedangkan untuk biaya transpot dan
lain-lain tidak termasuk. Aku mulai bekerja di pasar dari mulai shalat shubuh
sebelum berangkat ke sekolah dan setelah pulang sekolah. Seperti itulah
hari-hari kujalani.
Sejak mulai
sekolah di SMP saya tinggal di pesantren, sejak itulah saya mulai hidup
mandiri. Jauh dari orangtua dan teman-teman se kampung saya, di pesantren saya
hanya ikut mengaji setelah ba’da magrib, di situlah saya mulai mempelajari
pengetahuan agama. Banyak pelajaran yang saya dapat di pesantren. Terutama
kemandirian yang saya rasakan masih sangat sulit, dan jauh dari kedua orangtua
ternyata lebih sulit lagi,karena biasanya mau apa-apa tinggal minta, mau makan
tinggal makan dan perlu apapun tinggal bilah “Mah”/”Pa”, mau A mau B apapun itu
kalau orangtua masih mampu selalu diusahakannya.
Dari pengalaman di
pesantren inilah saya mendapat pelajaran bahwa segala sesuatu butuh usaha dan
pengorbanan, seperti kedua orangtua mengorbankan waktu, pikiran, harta dan
tenaga demi seorang anak yang dicintainya. Apalagi peranan seorang Ayah sebagai
kepala kepala keluarga/ pemimpin dalam keluarganya. Ingin rasanya aku pulan
kerumah memeluk ayah dan ibu saya yang telah membesarkan dan mendidik saya dari
waktu masih bayi sampai sekarang. Sambil berlinang air mata teringat kedua
orangtua saya hanya bisa berkata dalam hati “Pa...Mah..maafkn saya yang belum
bisa membalas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada saya.
Dari mulai saat
itulah saya mulai berpikir, rajin belajar dan berusaha agar saya menjadi orang
yang sukses di kemudian hari. Karena sebelum berangkat ke pesantren dengan
tegas saya bilang kepada kedua orangtua saya untuk tidak usah memikirkan biaya
pesantren dan sekolah saya. Di sekolah saya mengikuti organisasi intra yaitu
Palang Merah Remaja (PMR), selain itu saya aktif di kepengurusan Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Di sinilah awal
cerita saya bagaimana mengubah semua paradigma saya sehingga saya ingin
menjadi seorang pemimpin dan bagaimana nanti jika saya menjadi
seorang pemimpin. Dari mulai mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan dan
pelatihan-pelatihan tentang pemimpin yang menggembleng saya untuk memiliki jiwa
kepemimpinan yaitu bagaimana saya bisa memahami sosok pemimpin yang baik dan
berguna bagi masyarakat, bangsa dan negaranya. Ternyata jadi seorang pemimpin
itu susah-susah gampang karena pada dasarnya kita diciptakan di muka bumi ini
menjadi seorang pemimpin.
Pertama saya mulai
menjadi pemimpin yaitu di kepengurusan intra sekolah tepatnya PMR, kala itu
saya terpilih menjadi ketua PMR, karena masih pertama kali memimpin saya masih
belajar dan meraba-raba bagaimana cara memimpin itu, lama kelamaan sayapun
mulai terbiasa dan menikmati menjadi seorang pemimpin. Oleh karena itu ketika
ada pemilihan ketua OSIS saya mencoba menyalonkan diri dan diusung oleh organ
intra PMR, akhirnya saya terpilih menjadi ketua OSIS. Sungguh di luar pikiran,
saya bisa terpilih menjadi ketua OSIS yang sangat di dambakan oleh semua siswa
kala itu yaitu menjadi siswa no 1 di sekolah, bebagai aktifitas dan acara saya
ikuti dan adakan.
Dari pengalaman di
SMP itulah saya terus bertekad untuk menjadi seorang pemimpin, tekad saya pun
dibuktikan kembali ketika saya lulus dari SMP dan melanjutkan ke SMA, beruntung
saya mendapatkan beasiswa kembali untuk melanjutkan sekolah menegah atas
tepatnya yaitu di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta (MAN Purwakarta), demi
melanjutkan pendidikan segala macam upaya saya kerjakan, karena pekerjaan di
pasar sudah tidak memungkinkan lagi bagi saya, dengan berpikir keras saya
memikirkan pekerjaan apa yang cocok bagi
saya yang penting itu halal, tanpa ada gengsi sedikitpun saya mencoba menjadi
ojeg di dekat pesantren saya, dan sekali-kali saya menjadi tukang pakir di
sebuah rumah makan, jualan bkoran sampai penjual makanan asongan di sebuah pom
bensis pernah saya kerjakan. Semua itu saya lakukan demi cita-cita saya yang
tinggi.
Karena saya selalu ingin menjadi pemimpin di MAN pun Saya mulai
merencankan strategi untuk menjadi pemimpin, pertama saya mengikuti organisasi
intra, tapi beda dengan organisasi yang pernah saya ikuti waktu di SMP, di SMA
saya lebih memilih ikut Paskibra dan aktif disana, setelah aktitif satu tahun
di Paskibra saya dipilih menjadi ketua Paskibra kala itu dan itulah kala ke-3
saya terpilih menjadi pemimpin, kemudian saya masuk Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) juga di SMA, saya selalu mengikuti segala aktifitas yang
diadakan oleh OSIS tersebut, sehingga akhirnya ketika beranjak kelas 2 dan
diadakananya perguliran kepemimpinan saya mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS), saya mengikuti acara dengan serius, dari mulai pembukaan, materi
sampai simulasi sidang saya ikuti. Dalam simulasi sidang terdapat kriteria
calon ketua OSIS periode selanjutnya.
Berbagai argumen
dari para siswa saling bersautan saat sampai pada materi sidang tentang
kriteria pencalonan ketua OSIS periode selanjutnya. Sayapun turut serta
memberikan argumen dan akhirnya terjadilah kesepakatan untuk kriteria calon
ketua OSIS.
Salah satu kriteria calaon ketua OSIS antara lain :
1.
Beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2.
Bisa
baca tulis Al-Qur’an
3.
Pernah
mengikuti kepengurusan OSIS di periode sebelumnya
4.
Memiliki
Visi dan Misi
5.
Berasal
dari sekolah asal
6.
Dll.
Itulah diantara syarat-syarat menjadi ketua OSIS karena saya
sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta, maka penekanan bisa baca tulis
Al-Qur;an sangat diutamakan, karena saya tinggal di pesantren, baca tulis
Al-Quran bukan menjadi masalah bagi saya.
Tibalah agenda
yang saya nantikan yaitu pencalonan ketua OSIS, dan sayapun mengajukan diri
menjadi calon. Waktu itu yang mengajukan menjadi ketua OSIS ada sekitar kurang
lebih sembilan orang dang yang lolos Verifikasi hanya tiga orang termasuk saya,
orang yang beruntung bisa lolos dari ketentuan-ketentuan kriteria calon ketua
OSIS.
Calon ketua OSIS
yang lolos verifikasi diberikan waktu 1 minggu untuk pencitraan mencari masa
pendukung, dari mulai diadakannya dialogis setelah upacara hari senin sampai
kampanye menycari dukungan masa saya ikuti, akhirnya tibalah pada saat
pemilihan yaitu dengan cara pemungutan suara ke tiap kelas dengan diawali
penyampaian Visi dan Misi, setelah semua suara terkumpul, pada pulang sekolah
semua siswa di kumpilkan di lapangan upacara untuk menyaksikan penghitungan
suara. Penghitungan suarapun berjalan lancar dan ramai dengan sorak sorai siswa
pendukung dari pihak masing-masing. Detak jantungku pun berguncang keras ketika
akhirnya aku terpilih menjadi ketua OSIS din MAN tersebut. Sujud syukur ku
lakukan di depan para siswa kemudian penyampain sambutan dari ketua terpilih.
Ternyata
cita-citaku menjadi seorang pemimpin terapai dengan semangat, usaha dan kerja
keras yang saya jalani.usaha menentukan hasil yang kita usahakan, walupun
kepengurusan OSIS di SMA tidak akan sama dengan kepengurusan OSIS dengan SMP
tapi saya coba untuk menjalaninya apapun yang akan terjadi akan saya hadapi.
Saya selalu menyakinkan pada diri saya bahwa saya adalah seorang pemimpin dan
setiap orang dilahirkan ke dunia ini adalah seorang pemimpin, dan seorang pemimpin
harus mampu megarahkan dan memberiakan contoh yang baik bagi anggotanya karena kepemimpinan
seseorang akan dipertanggung jawabkan kelak di kemudian hari.
3
Ketika Aku Menjadi...
Dalam sebuah
kelompok atau organisasi dibutuhkan adanya seorang pemimpin bagi
kelompok/anggotanya, pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting bagi sebuah
organisasi. Setiap kelompok masyarakat diperlukannya seorang tokoh masyarakat
atau pemimpin bagi masyarakatnya,dalam sebuah perusahaan pasti ada pemimpin
perusahaannya yang akan memimpin karyawannya begitu pula dalam suatu organisasi
pasti ada seorang pemimpin dalam organisasinya yang biasa disebut ketua dalam
organisasi tersebut. Seorang pemimpin harus bisa menaungi aspirasi dari
anggotanya dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anggotanya.
Dalam catatan saya
kali ini saya akan mencoba menuliskan tentang harapan saya Jika Saya
Menjadi Seorang Pemimpin. Catatan ini akan saya awali ketika saya
menjadi ketua PMR, sebelum saya menjadi ketua PMR saya mempunyai Visi dan Misi
yaitu ingin memajukan PMR yang ada di sekolah saya sehingga terkenal sampai ke
luar sekolah. Mungkin dulu dalam hati saya berkata Jika saya menjadi ketua PMR
saya ingin mmajukan PMR yang ada disekolah saya terkenal oleh sekolah lain. Dan
harapan itu saya implementasikan ketika saya terpilih menjadi seorang ketua PMR
yaitu dengan cara melakukan pelatihan yang diikuti oleh siswa-siswa dari
sekolah lain juga latihan besama ke sekolah lain. Selain itu saya juga
melakukan kerjasama antar intra sekolah PMR tersebut dengan sekolah lain.
Berbagai macam
upaya saya lakukan, walaupun tataran teknis tidak akan persis sama seperti
tataran konsep yang saya pikirkan, tapi setidaknya ada upaya yang saya lakukan
untuk memajukan PMR tersebut dan harapan saya tersebut tersalurkan dengan
terlibaatnya saya menjadi ketua PMR tersebut. Selain itu harapan saya menjadi
ketua PMR yaitu ingin masuk ke kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) dan menjadi ketua OSIS di sekolah saya tersebut.
Akhirnya setelah
saya menjadi ketua PMR saya diusung untuk mencalonkan diri menjadi ketua OSIS
dan memang itu yang menjadi harapan saya sebelum saya masuk di kepengurusan
PMR. Dalam hati saya berkata “Jika Saya Menjadi Ketua OSIS saya ingi dan
memajukan prestasi di sekolah saya” . impian saya terwujud ketika saya terpilih
menjadi ketua OSIS dan saya mempunya Visi dan Misi untuk memperbaiki akhlak
siswa sekolah saya tepatnya Mts N Purwakarta. Karena saya rasa ketika itu
banyak teman saya yang sering bolos sekolah dan kerjaannya Cuma main-main saja
dan cenderung meninggalkan shalat.
Jika saya menjadi
ketua OSIS saya pernah berpikir ingin membuat kelompok mengaji dan melaksanakan
pengajian bersama tiap kelas sebelum pelajaran pertama dimulai. Harapan saya
pun terwujud dengan terpilihnya saya menjadi ketua OSIS dan program saya itu
mendapat respon yang sangat baik dari para guru terutama pembina OSIS saya.
Selain melaksanakan program di dalam sekolah saya juga mempunyai harapan untuk
memperkenlkan sekolah saya ke sekolah luar yaitu dengan cara melakukan LATGAB
(latihan gabungan ) antar organ intra sekolah.
Ketika memasuki
Sekolah Menengah Pertama tepatnya Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta (MAN
Purwakarta) saya mempunyai harapan yang sama ketika masuk di organisasi PMR
tapi di MA saya bukan masuk PMR akan tetapi ingin merasakan suasana yang
berbeda yaitu dengan memasuki organisasi Paskibra. Harapan saya ketika masuk
paskibra saat itu ialah ingin menjadi ketua di paskibra tersebut dan menjadi
ketua OSIS di MA tersebut, semua itu saya jalani dengan kerja keras dan usaha
untuk mencapainya sehingga harapan saya tercapai dan menjadi ketua Paskibra.
Setelah saya menjadi ketua Paskibra saya menjalankan program-progran yang
pernah saya buat, yaitu latihan gabungan dan latihan rutin seminggu sekali dan
program tahunan yaitu mendelegasikan anggota paskibra untuk mengikuti seleksi
paskibraka.
Harapan saya masuk
kepengurusan paskibra yaitu selain ingin menjadi ketua di organisasi paskibra
saya juga ingin menjadi ketua OSIS di MA tersebut, dan ketika LDKS dan
perguliran kepengurusan ketua OSIS saya mencalonkan diri menjadi ketua OSIS.
Akhirnya sayapun terpilih menjadi ketua OSIS di MA tersebut, banyak harapan
saya ketika menjadi ketua OSIS di sekolah tersebut. Berbagai macam program baik
dari intern seolah juga sampai kerjasama dengan sekolah lain saya kerjakan.
Saya mengadakan kultum bergiliran sebelum memasuki pelajaran pertama, selain
itu latihan gabungan antar organisisasi intra dilakukan semingu sekali tepatnya
tiap hari jum’at.
Sebelum menjadi
ketua OSIS harapan saya jika saya menjadi ketua OSIS yaitu ingin melanjutkan
kerjasama dengan sekolah lain yang sudah saya jalin ketika saya menjadi ketua
OSIS di SMP, selain itu juga saya ingin meningkatkan prestasi di sekolah dan
prestasi masing-masing organisasi intra sekolah. Dengan berbagai upaya saya
lakukan untuk mewujudkan harapan saya sebelum menjadi pemimpin, dan setelah
menjadi pemimpin saya tinggal menjaankan program-program yang telah saya
rancang untuk dijalankan di kepengurusan saya kali ini.
Itulah pengalaman
saya menjadi pemimpin ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP)
dan sekolah menengah atas (SMA). Banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat
saya ambil, dari mulai merasakan hidup mandiri, sampai bagaimana cara bersikap
yang baik menjadi seorang pemimpin juga melakukan segala upaya dan kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita yang saya harapkan. Kepemimpinan merupakan hal yang
sangat sulit dilakukan, membutuhkan kerja keras dan tanggung jawab yang besar.
Kepemimpinan bukan hanya dipertanggung jawabkan didunia melainkan akan di
pertanggung jawabkan kelak di Akhirat.
Dari
pengalaman-pengalaman dan pelajaran yang saya ambil itulah saya tidak pernah
berhenti untuk menjadi seorang pemimpin, saya selalu ingin menjadi pemimpin
dalam segala hal. Setelah pelulusan sekolah saya ingin melanjutkan pendidkan ke
perguruan tinggi, namun keinginanku melanjutkan ke prguruan tingi tidak
tercapai karena persoalan biaya yang tidak mencukupi. Dengan semangat dan kerja
keras aku berpikir bagaimana cara agar aku bisa melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Maka setelah
pelulusan saya kesana kemari melamar pekerjaan dengan harapan tahun depan saya
bisa membiayai biaya kuliah saya. Akhirnya dengan waktu yang tak lama saya
diterima bekerja di salah satu perusahaan minimarket yaitu PT ALFARIA TRIJAYA,
cabang dari PT ini yaitu Alfamart yang sering kita jumpai di titik-titik ramai
perkotaan bahkan sekarang sudak membuka cabang sampai kepedesaan. Waktu itu
saya melamar di Alfamat sebagai seorang pramuniaga, orang seng melayani
customer ketika belanja, juga membersihkan ruangan dan menata barang. Itulah
pekerjaan saya setiap harinya.
Di perusahan
tersebut ada tingkatan-tingkatan untuk menempuh karir yang lebih baik, dan
tingkatan yang paling bawah yaitu Pramuniaga atau Pelayan, setelah itu
ialah Mercandeser kemudian Asisten Kepala Toko, Kepala toko dan
masih banyak tingkatan untuk menempuh jenjang karir yang lebih baik. Semua
tingkatan itu dapat kita capai apabila kita bekerja dengan disiplin baik dan
memiliki inovasi dalam perusahaan tersebut. Karena itulah saya giat bekerja,
rajin dan disiplin, dengan harapan agar saya bisa naik ke level yang lebih
tinggi. Strategi yang saya lakukan yaitu mendekati Owner dari koordinator
cabang tempat saya bekerja, saya akrabi dia sampai dia percaya kepada saya.
Dalam waktu empat bulan saya sudah dipromosikan menjadi Merchandeser dan itu
merupakan waktu yang sangat cepat untuk naik jabatan, karena biasanya untuk
menjadi menchandeser membutuhkan waktu bertahun-tahun. Akan tetapi saya hanya
menempuh waktu empat bulan bekerja. Akhirnya sayapun menjadi MD disana dan saya
selalu ingin lebih ke tingkatan selanjutnya.
Setelah sepuluh
bulan bekerja saya sudah kembali di promosikan menjadi Asisiten kepala toko
oleh koordinator wilayah jababeka yang sudah percaya terhadap kinerja yang saya
lakukan. Dia percaya bahwa saya sudah dapat memimpin di cabang tersebut. Sya
bekerja di Alfamart yang berada di salah satu Rest Area tepatnya yaitu
di kilometer 57 tol cipularang daerang kopel karawang, disanalah saya bekerja
selama satu tahun lamanya, karena saya bekerja semata-mata ingin melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Saya pernah berencana agar bisa bekerja sambil
kuliah. Berbagai informasi tentang perguruan tinggi say cari namun tidak ada
yang sesuai dengan waktu pekerjaan saya karena di Alfamart waktu liburan tidak menentu
sehingga saya tidak bisa bekerja sambil kuliah.
Memang semua butuh
pengorbanan, karena cita-cita awalku bekerja itu ingin melanjutkan kuliah, maka
akhirnya saya memutuskan untuk resain/keluar dari pekerjaan tersebut, walaupun
aku sudah menempati posisi yang sudah cukup nyaman dalam sebuah pekerjaan.
Akhirnya dengan uang yang kutabung ketika bekerja aku mulai mendaptar ke
perguruan tinggi yang ada di daerah saya. Aku mendaptar menjadi mahasiswa
disana, tapi ketika itu aku bertemu dengan teman dekatku ketika di MA,dia
mengajak atu untuk kuliah di Perguruan Tinggi Bandung tepatnya yaitu
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Walaupun sudah mendaftar
di purwkarta akhirnya sayapun ikut denganteman saya mendaftar di Bandung.
Cita-cita saya ketika
sekolah akhirnya terwujud karena saya diterima di Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung setelah melalui proses penyaringan calon mahasisiwa
baru, interview dan testing. Saya lulus di jurusan Manajemen Dakwah (MD) yang
sekarang saya jalani. Setelah di terima di UIN Bandung saya meminta izin kepada
orangtua saya karena saya sudah keluar dari pekerjaan dan melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi di Bandung. Karena sudah percaya dengan saya
orangtua saya mengijinkan saya sambil memeluk dan mencium kening saya.
Baik-baik disana ya nak, rajin shalat dan mengaji itulah pesan orang tua saya
yang masih terngiang di telinga saya sampai sekarang.
4
Perguruan Tinggi...
Di Perguruan
Tinggi UIN Sunan Gunung Djati Bandunglah saya melanjutkan pendidkan tinggi,
seperti halnya di sekolah saya selalu aktif di organisasi-organisasi intra.
Waktu itu saya ikut UKM Unit Pengembangan Tilawatil Qur’an (UPTQ) dan saya
aktif di Organisasi Kedaerahan (ORDA). Di perguruan tinggi berbeda seperti
halnya di sekolah karena di perguruan tinggi tidak ada yang dinamakan OSIS,
maka saya mencari-cari info sekitar organisasi intra di perguruan tinggi UIN
tersebut ternyata ada yang dinamakan Himpunan Mahasisiwa Jurusan (HMJ), Senat
Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Dewan Mahasiswa (DEMA). Itulah tingkatan yang ada
di UIN bagi mahasiswa.
Aku melakukan
strategi kembali untuk meraih itu pertama aku menjadi kosma di jurusan MD,
setelah menjadi kosma aku di delegasikan menjadi pengurus HMJ pada semester 2,
bagian bidang Nalar dan Intelektual. Saya aktif di kepengurusan HMJ dan selalu
menanyakan bagaimana cara agar menjadi Ketua HMJ-MD, pertama saya melakukan
pencitraan dan memikirkan visi dan misi jika saya menjadi ketua HMJ nanti,
akhirnya ketika diadakan nya muskom dan perguliran kepemimpinan saya ikut pada
acara Muskom tersebut dan tibalah pada agenda yang saya tunggu yaitu pemilihan
calon ketua HMJ-MD. Setelah saya mencalonkan dan lulus verifikasi, saya mulai
mengikuti acara dialogis dan monologis, juga mengadakan kampanye secara terbuka
di jurusan saya.
Pemilihan HMJ-MD
ternyata secaa terbuka dan diikuti oleh semua mahasiswa jurusan Manajemen
Dakwah yaitu dengan pengambilan suara, waktu yang menegangkan pun saya lalui,
tibalah pada waktu pengitungan suara, kebetulan calon saat itu yang lolos
persyaratan suma dua orang aku dan teman sekelasku. Akhirnya saya terpilih
menjadi ketua HMJ-MD, setelah itu saya menyampaikan sambutan-sambutan kepada
mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah. Dalam sambutan tersebut saya menyampaikan visi
dan misi serta targetan dan tujuan yang sudah saya rancang sebelum saya menjadi
ketua HMJ-MD antara lain yaitu :
1.
Visi dan Misi
Visi :
Menjadikan
HMJ-MD(Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah ) sebagai
wadah pembentukan mahasiswa(i) MD menjadi kaum intelek yang kreatif serta dapat
berpikir secara rasional dan cerdas.
Misi :
HMJ-MD
periode sekarang akan senantiasa menyelenggarakan kegiatan yang mendukung
terbentuknya Mahasiswa MD menjadi kaum intelek yang kreatif, mempunyai daya
nalar dan rasa sosial yang tinggi dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan
serta keorganisasian.
·
Tujuan dari Visi :
“ Menjadikan HMJ-MDSebagai Asfiratif dalam sosial
kemasyarakatan kampus yang menumbuhkembangkan mahasiswa MD sebagai insan
akademik yang berintelektual dan spiritual serta berkontribusi kepada
masyarakat masa depan yang professional ”
“ Menjadi organisasi yang progresif dan proaktif dalam
membina, memberdayakan, dan membangun karakter masyarakat MD “
·
Tujuan dari Misi
:
1. menumbuhkembangkan
mahasiswa yang peduli pendidkan dan lingkungan
2. menjadikan
HMJ-MDsebagai wadah pengembangan potensi dan kreativitas serta kemajuan
mahasiswa dalam segala bidang
3. mewujudkan
mahasiswa yang religius dan ilmiah serta mampu memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat kampus maupun
masyarakat luas khususnya kepada Manajemen Dakwah
4. Membangun
komunikasi dan koordinasi yang baik antar lembaga.
5. Membantu
visi dan misi HMJ-MD.
6. Membuka
link yang banyak.
7. Membuka
pintu lebar-lebar, menerima kritik dan saran dari
8. Mempererat
tali persaudaraan antar mahasiswa MD.
9. Memacu
kreativitas, aktivitas, dan profesionalisme mahasiswa MD.
Target Prestasi Organisasi :
1. HMJ-MD
dikenal oleh lingkungan eksternal.
2. Memberikan
pelayanan bagi anggota dan kader dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia.
3. Sebagai
HMJ percontohan.
Cara mencapai :
1. Mengadakan
seminar, pelatihan, lomba, yang berhubungan dengan kebutuhan
2. Menyediakan
wadah belajar dan berdiskusi bersama.
3. Menyelenggarakan
Study Banding ke HMJ di Universitas lain.
Itulah diantara isi dari sambutan saya yang sudah
saya rancang sebelum menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah
(HMJ-MD).
6
Harapan...Jika
Aku Menjadi Seorang Pemimpin
Walaupun
telah beberapa kali saya berpengalaman dalam memimpin sutu organisasi tapi saya
selalu berharap suatu saat nanti saya menjadi pemimpin yang mampu menaungi
kebutuhan rakyatnya/anggotanya dan bisa mengakomodasi semua aspirasi anggota
saya, maka jika saya menjadi seorang pemimpin saya akan berusaha dengan sebaik
mungkin untuk bisa menjadi pemimpin yang baik dan dapat mensejahterakan
rakyatnya. Dari kecil aku sudah hidup mandiri dan selalu bekeja keras maka saya
berharap jika suatu saat nanti saya bisa memimpin sebuah perusahaan, dan jika
saya menjadi pemimpin dalam suatu peusahaan saya akan meningkatkan poduktifitas
perusahaan tersebut dan meningkatkan daya jual suatu perusahaan sehingga
perusahaan yang aku pimpin menjadi perusahaan yang maju dan berkembang.
Selain
berjiwa usaha saya juga ingin menjadi pemimpin rakyat, dan jika aku menjadi
pemimpin rakyat, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menaungi rakyat
yang saya pimpin dan berusaha mensejahterakan rakyat yang saya pimpin. Dan
suatu saat nanti jika saya menjadi seorang peminpin saya ingin menjadi pemimpin
yang sukses dan menjadi pemimpin yang disegani oleh anggotanya juga dapat
menerima masukan dari anggotanya dan mampu mengambil keputusan dengan bijaksana.
Wallahul Muwafiq Illa Aqwamitharieq
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Desember 2011
Penulis
0 komentar:
Posting Komentar