PENJELASAN ADMINISTRASI
Oleh Arif Rahman, S.Ag., M.Pd
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa hal yang terkandung dari definisi diatas:
· Administrasi sebagai seni adalah merujuk pada proses atau kegiatan yang menyangkut gaya orang dalam mengajak orang untuk melakukan kerjasama, atau cara-cara dan tehnik mengatur, mengajak dan mengendalikan
· Administrasi memiliki unsur-unsur:
Ø Adanya dua orang manusia atau lebih
Ø Adanya tujuan yang hendak dicapai
Ø Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan
Ø Adanya peralatan atau perlengkapan termasuk waktu dan tempat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
· Bahwa administrasi sebagai proses kerjasama bukan merupakan hal yang baru, ia timbul bersama peradaban manusia (Social Phenomenon).
· Administrasi dilihat dari segi fungsional yakni; (1) Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (Organizational Goal), (2) Menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (General and Overall Policies)
Management adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain (manajemen merupakan inti dari administrasi). Manajemen; (1) Berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi, (2) Tujuan dan kebijaksanaan pada tingkat manajemen bersifat departemental atau sektoral.
Leadership (Kepemimpinan) : Merupakan inti dari manajemen (motor atau daya penggerak) dari semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi. Kemampuan seorang pemimpin dalam menggerakkan resources akan menentukan keberhasilannya dalm mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
Human Relation: Keseluruhan rankaian hubungan, baik yang bersifat formil maupun non formil antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, bawahan dengan bawahan, yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teamwork dan suasana kerja yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan. Human relation merupaka inti dari kepemimpinan.
Organisasi; Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta secara formal terikat dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/beberapa orang yang disebut bawahan. Organisasi bersifat statis apabila dipandang sebagai wadah dan dapat bersifat dinamis apabila dipandang sebagi hierarchi
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI DAKWAH
Ruang lingkup administrasi dakwah meliputi: Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Kegiatan Dakwah, Fasilitas dan berbagai unsure lainnya. Unsur-unsur tersebut secara sistematis dijalankan melalui tiga fungsi kegiatan yakni: perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dan untuk mencapai keberhasilan tersebut memerlukan suatu proses, minimal meliputi perilaku manusia dalam berorganisasi sesuai dengan budaya yang berlaku sebagai alat komunikasi. Wilayah kerja Adminisrasi Dakwah dapat dilihat pada bagan berikut:
Garapan Fungsi | SDM | SKD | SDF | ||||||
M | Da | PJ | PD | MD | A | D | F | SH | |
Perencanaan | |||||||||
Pelaksanaan | |||||||||
Pengawasan |
Keterangan
M = Mad’u D = Dana
Da = Da’I F = Fasilitas
PJ = Pengguna Jasa SH = Stakeholder
PD = Program Dakwah TD = Tujuan Dakwah
MD = Metode Dakwah
A = Alat/Media/Referensi
A. Hakikat Dakwah
1. Dakwah merupakan proses interaksi manusia yang ditandai antara keseimbangan mad’u dan kewibawaan da’i
2. Dakwah merupakan usaha penyiapan mad’u menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat
3. Dakwah berlangsung seumur hidup
4. Dakwah merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip keagamaan dalam kehidupan social bagi pembentukan manusia seutuhnya.
B. Hakikat Mad’u (Sasaran Dakwah)
1. Mad’u bertanggung jawab atas mempunyai hak atas informasi dan bantuan moril yang diterimanya sesuai dengan wawasan yang dimiliki mad’u itu sendiri
2. Mad’u memiliki potensi, baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda sehingga masing-masing mad’u merupakan insan yang unik
3. Mad’u pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi lingkungan hidupnya.
C. Hakikat Da’i (Subjek Dakwah)
1. Da’i merupakan agen pembaharuan
2. Da’i berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat
3. Da’i sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi mad’u untuk mendapatkan layanan moralnya
4. Da’i bertanggung jawab atas tercapainya hasil kemasan informasi bagi mad’u
5. Da’i dituntut untuk menjadi contoh dalam pengelolaan proses penyampaian informasi dan bantuan moral bagi para mad’u yang menjadi penerus dakwah islamiyah
6. Da’i bertanggung jawab secara professional untuk terus meningkatkan kemampuannya
7. Da’i menjunjung tinggi nilai-nilai moral profesionalnya
D. Hakikat Kegiatan Dakwah
1. Peristiwa dakwah terjadi apabila da’i secara aktif berinteraksi dengan lingkungan sekitar mad’u
2. Proses dakwah yang efektif memerlukan strategi dan media/telnologi dakwah yang tepat
3. Program dakwah dirancang dan dimplikasikan sebagai suatu sistem
4. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengintegrasian fungsional teori dan praktik serta materi dan metodologi penyampaian.
5. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengalaman lapangan yang bertahap, mulai dari pengenalan medan, latihan keterampilan terbatas sampai dengan pelaksanaan penghayatan tugas-tugas dakwah secara lebih actual
6. Kriteria keberhasilan yang utama dalam dakwah professional adalah pendemonstrasian penguasaan kompetensi
7. Materi dakwah dan sisitem penyampaian selalu berkembang
E. Hakikat Kelembagaan Dakwah
1. Lembaga Dakwah merupakan lembaga professional yang melaksanakan kegiatan dakwah dan pengembangan ilmu dan teknologi bagi kepentingan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat
2. Lembaga Dakwah menyelenggarakan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat baik kualitatif maupun kuantitatif
3. Lembaga Dakwah dikelola dalam suatu system pembinaan yang terpadu dalam rangka pengadaan para da’i dan pelaksanaan proram dakwah
4. Lembaga Dakwah memiliki mekanismne balikan yang efektif untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat secara terus menerus
0 komentar:
Posting Komentar